Motivasi: Energi tanpa Satuan, tanpa Batasan

Selasa, 24 Juli 2012 0 komentar

          Pernah suatu ketika, ada seorang kawan yang datang padaku. “Kawan,” katanya dengan wajah yang lesu, “dapatkah Kau menolongku. Aku sedang tak punya motivasi saat ini. Katakan apa saja yang bisa memotivasiku.” Aku hanya menatapnya. Tersenyum
            Motivasi, Kawan. Sebuah kata sederhana yang mempunyai kekuatan luar biasa. Tentu Kau tahu apa itu motivasi, sebab itu, tak perlulah ku bincangkan apa itu. Tetapi, Kawan, ada satu pandanganku tentang motivasi. Pandangan yang mungkin sama, atau mungkin berbeda dengan pandanganmu.
            Motivasi, memang kata sederhana yang tak sederhana. Bagiku motivasi bukan sekedar kekata biasa. Karena dapat kulihat, wajah kawanku yang melesu hanya karena tak bertemu motivasi. Bagiku, motivasi menyimpan sebuah kekuatan luar biasa. Sebuah kekuatan yang bisa merubah ekspresi wajah seseorang, bahkan gairah hidupnya.

  Kawan, bagiku motivasi adalah sebuah energi. Di pendidikan formalmu, Kau pasti mempelajari segala hal tentang energi. Selama ini mungkin kita hanya berpikir bahwa sumber energi kita adalah dari apa yang kita makan. Tidak salah memang, untuk beberapa kasus. Energi yang kita serap memang berasal dari apa yang kita makan. Namun energi jenis itu digunakan untuk menyokong kegiatan fisik kita, bergerak, berpikir, atau tidur sekalipun. Namun kawan, untuk bagian ruhiyyah, bagian mental, kita butuh energi lain untuk digunakan. Bahkan pun untuk kegiatan fisik, terkadang butuh energi tambahan yang tak sekedar energi dari makanan.
            Dan motivasi, Kawan, adalah energi itu. Energi yang tak memiliki satuan. Energy yang tak memiliki batasan.
            Tak ubahnya energi dalam ilmu fisika yang memliki rumus, maka motivasi yang kumaksud sebagai energi juga memiliki rumus ilmiah. Masih ingatkah Kau dengan E=mc2-nya Enstein? Maka bolehlah kali ini kugunakan rumus itu untuk motivasi.
            E=mc2, ku definisikan E sebagai Energi motivasi, lalu M sebagai Mujahaddah (kesungguhan, bersungguh-sungguh), dan C2 sebagai cita2 (tujuan). Mari ku jelaskan lebih lanjut.
            Motivasi, bukanlah hal biasa yang bisa ditemukan pada semua orang. Hanya orang-orang tertentu yang bisa memiliki energi bernama motivasi. Kita tilik kembali rumusnya. Motivasi memiliki dua unsur yang tak boleh tak ada. Mujahaddah dan cita2, keduanya harus ada. Biar ku perjelas. Seseorang, akan memiliki motivasi -energi tambahan-  ketika dia memiliki tujuan dan kesungguhan. Dari itu, yang harusnya Kau cari ternyata bukanlah motivasi. Kau hanya perlu menentukan tujuan dengan jelas, lalu bersungguh-sungguhlah.
            Lihatlah seorang yang sedang di kejar anjing. Kita tahu bahwa kecepatan lari seekor anjing lebih cepat daripada kecepatan lari manusia. Tapi mengapa banyak dari manusia yang dikejar anjing bisa berlari dengan kecepatan di atas batas. Kawan, itulah yang ku maksud motivasi sebagai energi. Andai dapat Kau hentikan orang yang dikejar anjing itu dengan menekan tombol pause, tanyakanlah padanya apa tujuannya berlari. Dia pasti punya tujuan yang jelas mengapa dia berlari: menghindari anjing. Lalu tanyakan pula, apakah dia bersungguh-sungguh ingin menghindari anjing itu. Dia pasti sedang bersungguh-sungguh.
            Seperti itulah, Kawan. Energi adalah motivasi. Terlalu sederhana memang yang kubincangkan. Tapi tak apalah, ku yakin Kau mengerti apa yang sedang ku bincangkan ini. Mungkin Kau tahu kisah tentang Aron Ralston yang diabadikan dalam novel dan film 127 Hours. Seorang pendaki gunung yang berhasil menunjukkan betapa maha dahsyatnya energi motivasi itu. April 2003, sebuah batu menimpanya saat dia berada di sebuah lembah di Utah. Selama lima hari, dia terperangkap dengan bekal seadanya. Bayangkan, Kawan. Andai ia tak punya energi tambahan untuk bertahan hidup, lima hari tanpa makan minum ditambah tindihan batu, adalah sebuah keadaan tak terperikan. Namun, Kawan, 127 jam hidupnya hanya bergantung pada motivasi. Saat itu, tujuannya hidupnya jelas, membebaskan diri. Begitupun kesungguhannya. Ralston hanya yakin bahwa ia akan bertahan dan membebaskan diri. Dan lima hari itu pun berlalu dengan segala perjuangan untuk membebaskan diri. Begitulah, Kawan. Motivasi, sebuah kata sederhana yang memiliki kekuatan luar biasa.
            Sekali lagi kawan. Andai suatu saat Kau butuh energi bernama motivasi itu, maka yang sebenarnya Kau butuhkan hanyalah tujan dan kesungguhan, Mujahaddah dan cita2.
Dan satu lagi. Satu hal yang kupahami tentang motivasi. Energi motivasi tebesar hanya akan datang dari dalam diri sendiri. Energi ini tidak bisa didatangkan dari luar, dari orang lain. Sumber energi ini ada di dalam hatimu. Adapun kekata atau nasihat orang lain, hanyalah sebagi pemantiknya. Maka, Kawan, lihatlah ke dalam dirimu. Temukan motivasi itu. Lalu berdayakan ia. Dan jadilah seorang manusia yang selalu termotivasi. Seorang manusia yang selalu terinspirasi. Selalu menginspirasi.

0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2013 | Selengkapnya tentang Yayat | Facebook | Twitter |