Al-Qur'an, tentang Tragedi 11 September

Rabu, 11 September 2013 2 komentar
            Iseng-iseng liat kalender sore ini, baru nyadar sekarang udah tanggal 11 September.  Ga ada yang spesial sih, biasa aja. Tapiii… Ga gitu juga deng, ada sesuatu yang aneh tiap ngeliat tanggal ini. Bagi sebagian orang sih mungkin biasa aja ya, tapi bagi ane ini ada sesuatu yang luar biasa. Tu deu poin aja deh, inget kagak tepat di tanggal ini sebelas tahun yang lalu ada peristiwa apaan??
            Yups, tepat sebelas tahun yang lalu, ada sebuah peristiwa besar yang tercatat dalam sejarah dunia. Tepat di pagi hari, dunia dikejutkan dengan kabar dari Amerika tentang peristiwa yang diklaim sebagai tindakan terorisme Internasional. Di jantung kota New York, dua pesawat jet yang katanya dibajak oleh pesawat para teroris dari Al-Qaeda meruntuhkan bangunan kembar pencakar langit, World Trade Center (WTC). Beberapa jam kemudian satu pesawat lain melakukan hal yang sama di gedung Pentagon di Virginia, sementara satu peswat lain yang mengarah ke Washington jatuh di lapangan dekat Shanksville, Pennsylvania. Dari ketiga insiden di hari yang sama ini, diperkirakan memakan korban sebanyak 3000an orang…
            Beeeuhh… Ini benar-benar dicatat dunia sebagai sebuah peristiwa besar. Karena peristiwa ini pula, sampai sekarang Islam tak lepas dari cap teroris. Terlepas dari tragedi ini adalah sebuah konspirasi atau bukan, ane tetap kagak percaya kalau insiden ini adalah tindakan umat Islam yang diajarkan kedamaian dan perdamaian oleh agamanya. Itu mah hak ane lah ya untuk meyakininya. Pada tulisan ini pun, ane kagak akan membahas ini masalah konspiarasi atau bukan. Tapi ane mau menyampaikan bahwa ada hal menarik dari kejadian ini. Apa hayoooh….??? Menariknya gini nih gan, Ente percaya kagak kalau ane bilang tragedi ini sebelumnya sudah diceritakan alam Al-Qur’an? Boleh percaya atau nggak sih, cek tulisan ini deh nyampe beres… J
            Jadi ceritanya gini nih, beberapa tahun yang lalu, kira-kira ane masih kelas delapan SMP lah. Jadwal biasa setiap abis maghrib itu ada pengajian di Masjid, ane sama temen-temen biasanya belajar ngaji Qur’an sama guru ane yang namanya Pak Teten. Beberapa hari terakhir, di masjid di kampung ane nih ada Jemaah Tabligh yang emang biasa keliling masjid-masjid untuk i’tikaf. Karena banyaknya mereka, temen-temen ane ngira mungkin pengajian diliburin untuk beberapa saat. Ane sih biasa aja, berangkat seperti biasa dengan membawa perlengkapan pengajian.
            Abis maghrib ane akhirnya ketemu sama Pak Teten. Kata Pak Teten sih kita lanjutin aja ngaji, walaupun yang datang cuma berdua. Di tengah-tengah pengajian, orang-orang yang lagi i’tikaf ini ternyata membuat pengajian sendiri juga. Karena nggak enak sama mereka, akhirnya Pak Teten menghentikan pengajian kita dan menyuruh ane sama temen ane buat gabung sama pengajian mereka. Ya sudahlah, siapapun yang nyampein ilmu itu ga penting, yang penting mah apa yang disampeinnya.
            Ternyata orang yang ngasih pengajian di malam itu adalah seorang mualaf. Katanya beliau ngikut-ngikut hijrah dari satu masjid ke masjid lain untuk mencari ketenangan dan kenyamanan dalam ibadah. Yang mengejutkan, ternyata materi yang beliau sampaikan adalah tentang Tregedi WTC 11 September ini. Sambil berdiri, beliau memegang secarik kertas yang dilaminating dan bertuliskan huruf-huruf cina. Dugaan ane mungkin beliau orang Tionghoa yang jadi mualaf, karena wajahnya agak chinese juga sih.
            Sambil menunjuk-nunjuk kertas yang dipeganngya, beliau menanyakan, “Ada yang tau tentang tragedi WTC 11 September?” Beberapa jamaah mengangguk, beberapa lainnya menggeleng.  “Kalian tau tidak bahwa tragedi ini telah ‘diramalkan’ Al-Qur’an sebelumnya?”, tanyanya lanjut. Jamaah nampaknya mulai penasaran.
            Beliau kemudian meminta salah seorang jamaah untuk membacakan salah satu ayat dalam Al-Qur’an. “Coba silakan baca Surat At-Taubah ayat 110,” katanya. Setelah dibacakan, beliau meminta untuk dibacakan terjemahnya. Ini nih terjemah dari ayat tersebut.
“Bangunan-bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi pangkal keraguan dalam hati mereka, kecuali bila hati mereka itu telah hancur. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” [At-taubah (9): 110]
            Kata beliau, secara harfiah ayat tersebut menceritakan tentang bangunan-bangunan yang kemudian hancur. “Ada sebuah keajaiban,” katanya, “dan ini bukan sebuah kebetulan.” Jamaah, termasuk ane, semakin penasaran.
            Beliau akhirnya menjelaskan, “Coba kalian perhatikan. Tragedi WTC terjadi tepat pada tanggal 11, dan ayat ini tepat berada pada juzz 11,” jemaah mengangguk meng-ia-kan, “tragedi ini terjadi pada bulan ke sembilan, yaitu bulan September. Ayat ini juga terdapat pada surat ke sembilan, At-Taubah,” jemaah mengangguk lagi, “juga tahunnya. Tahun 2001, dan tepat pada surat at-taubah ini ada 2001 huruf yang menyusunnya,” nampaknya mulai ada jamaah yang berkata wooww sambil salto (nggak juga sih, hahah), “bukan hanya itu,” jamaah semakin penasaran lagi, “coba liat, ayat tersebut adalah ayat ke-110. Dan korelasinya, gedung WTC tersebut tingginya adalah 110 lantai!!” Jamaah semakin terpukau dengan apa yang disampaikan beliau, tepuk tangan diiringi backsong We are the champion yang penuh kemanangan menggema di penjuru masjid (nggak gitu juga sih, berlebihan yang ini mah). Yang jelas jemaah sungguh dibuat “terpukau” dengan ucapan Subhanallah berkali-kali dari mulut-mulut mereka. Begitulah pokoknya…
            Beberapa hari berlalu. Satu hal yang ane pahami, terlepas ini kebetulan atau bukan, keajaiban atau bukan, ane meyakini bahwa tafsir ayat tersebut bukan menceritakan tentang tragedi WTC. Kalau kita liat asbabun-nuzul ayat tesebut, sebenarnya ayat tersebut diturunkan ketika Rasulullah saw. meminta Malik ibn Dhukhsyun ra. dan Ma'an ibn 'Adi ra untuk menhancurkan masjid yang dibangun untuk mencelakaki Rasulullah saw. Coba cek aja deh ya, takutnya ane salah… J

            Udah deh kalau masalah itu mah. Ada satu hal lain lagi nih cerita tentang tragedi 11 September ini. Pas lulus SMP, ane tadinya mau ngikut seleksi masuk MAN Insan Cendikia di Serpong, waktu di masjid kampusnya, ane nemu artikel yang juga ngebahas tentang tragedi ini, tapi bahasannya beda.
            Ceritanya, pesawat yang dibajak untuk menabrak gedung WTC itu punya nomor penerbangan yang unik. Nomor penerbangan pesawat tersebut adalah Q33NY. Nah coba lakukan hal berikut; ketik nomor penerbangan tersebut di Microsoft Word (hurufnya kapital semua), lalu gedein ukurannya, dan ganti jenis hurufnya jadi Wingdings 1. Gini nih hasilnya…

Q33NY
            Nah kalau liat secara sepintas, makna gambar tersebut maknanya seperti ini; ada pesawat nabrak dua gedung kembar, tengkorak menggambarkan kematian, dan entah apa makna lambang bintang daud simbol Israel disana. Nah satu fakta lain yang cukup unik adalah, bahwa pada hari tersebut seluruh pekerja WTC tang berkewarganegaraan Israel dan beragama Yahudi wajib libur! Beuh, entahlah apa maknanya…

            Sebenarnya ada “misteeri” lain dibalik tragedi ini, yaitu tentang angka-angka dan jumlah korban yang menunjukkan sebuah angka yang bukan kebetulan. Penasaran? Ane juga penasaran juga sih, ntar lagi deh ya... J

2 komentar:

  • Rizal dolah mengatakan...

    Sebenarnya,orang2 yahudi lebih tahu tentang hal ini berbanding kita. Cuba lihat duit amerika tahun 1995 wang $20 dollar amerika...di sana ada gmbr wtc...dan di atas nya ada pokok...jika dihayati benar2, pokok2 itu adalah asap yg membakar wtc...ngam duit $20dollar...20???... Tahun 2000...mereka sebenarnya ternanti2kan keruntuhan bangunan ini,,,sedari ianya mula dibangunkan...mereka punya hajat yg terlalu besar...pertama...mereka membuat sampi tuhan beranak...hampir langit pecah kerana perkataan ini...dan yg kali ini...mereka mencabar Tuhan...mereka dirikan bangunan itu...dan mereka namakan sebagai yg Tuhan sebutkan...merek a berasa,mereka telah membuat tipu...tapi tipu daya mereka di tangan Allah...lihatlah...Allah pula membuat tipu daya ke atas mereka...

Posting Komentar

 

©Copyright 2013 | Selengkapnya tentang Yayat | Facebook | Twitter |