Iseng-iseng liat kalender sore ini,
baru nyadar sekarang udah tanggal 11 September.
Ga ada yang spesial sih, biasa aja. Tapiii… Ga gitu juga deng, ada
sesuatu yang aneh tiap ngeliat tanggal ini. Bagi sebagian orang sih mungkin
biasa aja ya, tapi bagi ane ini ada sesuatu yang luar biasa. Tu deu poin aja
deh, inget kagak tepat di tanggal ini sebelas tahun yang lalu ada peristiwa
apaan??
Yups, tepat sebelas tahun yang lalu,
ada sebuah peristiwa besar yang tercatat dalam sejarah dunia. Tepat di pagi
hari, dunia dikejutkan dengan kabar dari Amerika tentang peristiwa yang diklaim
sebagai tindakan terorisme Internasional. Di jantung kota New York, dua pesawat
jet yang katanya dibajak oleh pesawat para teroris dari Al-Qaeda meruntuhkan
bangunan kembar pencakar langit, World Trade Center (WTC). Beberapa jam
kemudian satu pesawat lain melakukan hal yang sama di gedung Pentagon di
Virginia, sementara satu peswat lain yang mengarah ke Washington jatuh di lapangan
dekat Shanksville, Pennsylvania. Dari ketiga insiden di hari yang sama ini,
diperkirakan memakan korban sebanyak 3000an orang…
Beeeuhh… Ini benar-benar dicatat
dunia sebagai sebuah peristiwa besar. Karena peristiwa ini pula, sampai
sekarang Islam tak lepas dari cap teroris. Terlepas dari tragedi ini adalah
sebuah konspirasi atau bukan, ane tetap kagak percaya kalau insiden ini adalah
tindakan umat Islam yang diajarkan kedamaian dan perdamaian oleh agamanya. Itu
mah hak ane lah ya untuk meyakininya. Pada tulisan ini pun, ane kagak akan
membahas ini masalah konspiarasi atau bukan. Tapi ane mau menyampaikan bahwa
ada hal menarik dari kejadian ini. Apa hayoooh….??? Menariknya gini nih gan,
Ente percaya kagak kalau ane bilang tragedi ini sebelumnya sudah diceritakan
alam Al-Qur’an? Boleh percaya atau nggak sih, cek tulisan ini deh nyampe beres…
J
Jadi ceritanya gini nih, beberapa
tahun yang lalu, kira-kira ane masih kelas delapan SMP lah. Jadwal biasa setiap
abis maghrib itu ada pengajian di Masjid, ane sama temen-temen biasanya belajar
ngaji Qur’an sama guru ane yang namanya Pak Teten. Beberapa hari terakhir, di
masjid di kampung ane nih ada Jemaah Tabligh yang emang biasa keliling
masjid-masjid untuk i’tikaf. Karena banyaknya mereka, temen-temen ane ngira
mungkin pengajian diliburin untuk beberapa saat. Ane sih biasa aja, berangkat
seperti biasa dengan membawa perlengkapan pengajian.
Abis maghrib ane akhirnya ketemu
sama Pak Teten. Kata Pak Teten sih kita lanjutin aja ngaji, walaupun yang
datang cuma berdua. Di tengah-tengah pengajian, orang-orang yang lagi i’tikaf
ini ternyata membuat pengajian sendiri juga. Karena nggak enak sama mereka,
akhirnya Pak Teten menghentikan pengajian kita dan menyuruh ane sama temen ane
buat gabung sama pengajian mereka. Ya sudahlah, siapapun yang nyampein ilmu itu
ga penting, yang penting mah apa yang disampeinnya.
Ternyata orang yang ngasih pengajian
di malam itu adalah seorang mualaf. Katanya beliau ngikut-ngikut hijrah dari
satu masjid ke masjid lain untuk mencari ketenangan dan kenyamanan dalam ibadah.
Yang mengejutkan, ternyata materi yang beliau sampaikan adalah tentang Tregedi
WTC 11 September ini. Sambil berdiri, beliau memegang secarik kertas yang
dilaminating dan bertuliskan huruf-huruf cina. Dugaan ane mungkin beliau orang
Tionghoa yang jadi mualaf, karena wajahnya agak chinese juga sih.
Sambil menunjuk-nunjuk kertas yang
dipeganngya, beliau menanyakan, “Ada yang tau tentang tragedi WTC 11 September?”
Beberapa jamaah mengangguk, beberapa lainnya menggeleng. “Kalian tau tidak bahwa tragedi ini telah ‘diramalkan’
Al-Qur’an sebelumnya?”, tanyanya lanjut. Jamaah nampaknya mulai penasaran.
Beliau kemudian meminta salah
seorang jamaah untuk membacakan salah satu ayat dalam Al-Qur’an. “Coba silakan
baca Surat At-Taubah ayat 110,” katanya. Setelah dibacakan, beliau meminta
untuk dibacakan terjemahnya. Ini nih terjemah dari ayat tersebut.
“Bangunan-bangunan yang mereka
dirikan itu senantiasa menjadi pangkal keraguan dalam hati mereka, kecuali bila
hati mereka itu telah hancur. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
[At-taubah (9): 110]
Kata beliau, secara harfiah ayat
tersebut menceritakan tentang bangunan-bangunan yang kemudian hancur. “Ada
sebuah keajaiban,” katanya, “dan ini bukan sebuah kebetulan.” Jamaah, termasuk
ane, semakin penasaran.
Beliau akhirnya menjelaskan, “Coba
kalian perhatikan. Tragedi WTC terjadi tepat pada tanggal 11, dan ayat ini
tepat berada pada juzz 11,” jemaah mengangguk meng-ia-kan, “tragedi ini terjadi
pada bulan ke sembilan, yaitu bulan September. Ayat ini juga terdapat pada
surat ke sembilan, At-Taubah,” jemaah mengangguk lagi, “juga tahunnya. Tahun 2001,
dan tepat pada surat at-taubah ini ada 2001 huruf yang menyusunnya,” nampaknya
mulai ada jamaah yang berkata wooww sambil salto (nggak juga sih, hahah), “bukan
hanya itu,” jamaah semakin penasaran lagi, “coba liat, ayat tersebut adalah
ayat ke-110. Dan korelasinya, gedung WTC tersebut tingginya adalah 110 lantai!!”
Jamaah semakin terpukau dengan apa yang disampaikan beliau, tepuk tangan
diiringi backsong We are the champion
yang penuh kemanangan menggema di penjuru masjid (nggak gitu juga sih,
berlebihan yang ini mah). Yang jelas jemaah sungguh dibuat “terpukau” dengan
ucapan Subhanallah berkali-kali dari mulut-mulut mereka. Begitulah pokoknya…
Beberapa hari berlalu. Satu hal yang
ane pahami, terlepas ini kebetulan atau bukan, keajaiban atau bukan, ane
meyakini bahwa tafsir ayat tersebut bukan menceritakan tentang tragedi WTC. Kalau
kita liat asbabun-nuzul ayat tesebut, sebenarnya ayat tersebut diturunkan
ketika Rasulullah saw. meminta Malik ibn Dhukhsyun ra. dan Ma'an ibn 'Adi ra
untuk menhancurkan masjid yang dibangun untuk mencelakaki Rasulullah saw. Coba
cek aja deh ya, takutnya ane salah… J
Udah deh kalau masalah itu mah. Ada satu
hal lain lagi nih cerita tentang tragedi 11 September ini. Pas lulus SMP, ane
tadinya mau ngikut seleksi masuk MAN Insan Cendikia di Serpong, waktu di masjid
kampusnya, ane nemu artikel yang juga ngebahas tentang tragedi ini, tapi
bahasannya beda.
Ceritanya, pesawat yang dibajak untuk
menabrak gedung WTC itu punya nomor penerbangan yang unik. Nomor penerbangan
pesawat tersebut adalah Q33NY. Nah coba lakukan hal berikut; ketik nomor penerbangan
tersebut di Microsoft Word (hurufnya kapital semua), lalu gedein ukurannya, dan
ganti jenis hurufnya jadi Wingdings 1. Gini nih hasilnya…
Q33NY
Nah
kalau liat secara sepintas, makna gambar tersebut maknanya seperti ini; ada
pesawat nabrak dua gedung kembar, tengkorak menggambarkan kematian, dan entah
apa makna lambang bintang daud simbol Israel disana. Nah satu fakta lain yang cukup
unik adalah, bahwa pada hari tersebut seluruh pekerja WTC tang
berkewarganegaraan Israel dan beragama Yahudi wajib libur! Beuh, entahlah apa
maknanya…
Sebenarnya
ada “misteeri” lain dibalik tragedi ini, yaitu tentang angka-angka dan jumlah
korban yang menunjukkan sebuah angka yang bukan kebetulan. Penasaran? Ane juga
penasaran juga sih, ntar lagi deh ya... J
2 komentar:
Sebenarnya,orang2 yahudi lebih tahu tentang hal ini berbanding kita. Cuba lihat duit amerika tahun 1995 wang $20 dollar amerika...di sana ada gmbr wtc...dan di atas nya ada pokok...jika dihayati benar2, pokok2 itu adalah asap yg membakar wtc...ngam duit $20dollar...20???... Tahun 2000...mereka sebenarnya ternanti2kan keruntuhan bangunan ini,,,sedari ianya mula dibangunkan...mereka punya hajat yg terlalu besar...pertama...mereka membuat sampi tuhan beranak...hampir langit pecah kerana perkataan ini...dan yg kali ini...mereka mencabar Tuhan...mereka dirikan bangunan itu...dan mereka namakan sebagai yg Tuhan sebutkan...merek a berasa,mereka telah membuat tipu...tapi tipu daya mereka di tangan Allah...lihatlah...Allah pula membuat tipu daya ke atas mereka...
waohhhhhh
Posting Komentar